Lima Pemuda Pelopor Kaltim ke Tingkat Nasional

RAIDMEDIA, SAMARINDA – Program Pemuda Pelopor di Kalimantan Timur (Kaltim) tahun ini telah melalui proses seleksi yang ketat, dimulai dari bulan Mei hingga Juli. Dari sekian banyak peserta, hanya lima pemuda terbaik yang berhasil melangkah ke tahap nasional.
“Kalau pemuda pelopor itu sudah seleksi bulan Mei-Juli kemarin, kita juga sudah mengirimkan lima nama ke pusat,” ungkap Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi.
Seleksi untuk Pemuda Pelopor tidak hanya dilakukan berdasarkan prestasi di atas kertas, tetapi juga melibatkan penilaian di lapangan. Dispora Kaltim memantau langsung setiap peserta untuk memastikan mereka benar-benar memiliki dampak nyata bagi masyarakat.
“Jadi kita pantau langsung ke lapangan, bener nggak ini dia pelopor, karena syarat pelopor itu keberdampakan,” jelas Rusmulyadi.
Keberdampakan ini menjadi syarat utama dalam menentukan siapa yang layak menyandang gelar Pemuda Pelopor. Sebagai contoh, Utari dari Balikpapan menciptakan aplikasi Aruna, yang membantu nelayan memotong rantai tengkulak dalam penjualan ikan.
“Seperti Utari anak Balikpapan membuat Aruna aplikasi penjualan ikan, bagaimana dia berdampak kepada nelayan,” tambahnya.
Dalam proses seleksi, pihaknya tidak hanya melihat presentasi atau wawancara peserta, tetapi juga melakukan prepending, yakni mengunjungi komunitas atau lingkungan yang terlibat dalam inisiatif peserta. Dari 59 peserta awal, akhirnya terpilih lima nama dari berbagai bidang.
“Kita tanya nelayan, tanya RT, dilakukan prepending keluarlah lima nama,” lanjutnya.
Lima nama yang terpilih tahun ini berasal dari pelbagai bidang: Sudirman dari Kutai Kartanegara di bidang pangan, Alda dari Kukar di bidang pendidikan, seorang pemuda dari Bontang di bidang IT, perwakilan dari Penajam Paser Utara (PPU) di bidang seni budaya, dan seorang pemuda dari Balikpapan di bidang lingkungan hidup yang menjaga ekosistem bakau. (mil/adv)



