Dispora Kaltim

Kaltim Kirim Pemudanya ke Tiga Negara untuk Program Pertukaran Pemuda

RAIDMEDIA, SAMARINDA – Tahun ini Kalimantan Timur (Kaltim) mengirimkan pemudanya ke tiga negara untuk pertukaran pemuda antar negara melalui program Kemitraan Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim. Menurut Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmulyadi, menyebut bahwa daerah lain hanya mendapat kesempatan untuk mengirim pemuda ke satu negara, namun Kaltim dipercaya oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) karena seleksinya dianggap baik.

“Program pertukaran pemuda ini, bersyukurnya kita dipercayakan tiga negara,” ujarnya.

Rusmulyadi menjelaskan seleksi yang dilakukan untuk program pertukaran ini tidak main-main. Dispora Kaltim memastikan bahwa hanya pemuda-pemudi terbaik yang terpilih untuk mengikuti program ini. Proses seleksi dilakukan dengan transparan dan berdasarkan kemampuan calon peserta, tidak berdasarkan penunjukan langsung.

“Artinya kita benar-benar melakukan seleksi, tidak main tunjuklah,” jelasnya.

Salah satu kriteria utama dalam seleksi pertukaran pemuda antar negara adalah kemampuan bahasa Inggris yang memadai, terutama kemampuan TOEFL. Peserta yang ingin mengikuti program ini harus memenuhi standar TOEFL yang telah ditetapkan oleh Kemenpora.

“Pemuda yang kita kirim punya toefl bagus. Seleksi pertukaran pemuda antar negara, dilakukan seleksi bulan April-Mei, dilakukan tes toefl dan standarnya toefl-nya sesuai standar Kemenpora,” tambahnya.

Selain tes TOEFL, peserta juga harus melewati serangkaian tes lainnya, seperti wawancara, tes bakat seni, dan presentasi dalam bahasa Inggris. Yang menarik, seleksi ini melibatkan para pakar dan alumni program pertukaran pemuda, serta tenaga ahli dari balai bahasa. Dispora Kaltim juga menggandeng lembaga tes TOEFL yang memiliki standar tinggi untuk memastikan kualitas peserta yang terpilih.

“Jadi tim seleksinya pun bukan dari Dispora, tim seleksinya memang pakar dari alumni pertukaran pemuda sendiri,” terang Rusmulyadi.

Selain tes kemampuan akademis dan bahasa, para peserta juga harus menjalani pemeriksaan kesehatan lengkap sebelum mereka dinyatakan lolos untuk berangkat. Tes kesehatan ini penting untuk memastikan bahwa peserta siap secara fisik dan mental untuk mengikuti program selama beberapa bulan di luar negeri.

“Dan terakhir setelah mereka lulus nanti tes kesehatan lengkap,” tutupnya. (mil/adv)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page