DPRD Kaltim

Harga Beras di Mahulu Masih Tinggi, Riam dan Sungai Surut Jadi Pemicu

RAIDMEDIA, SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ekti Imanuel, menyoroti tingginya harga beras di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang hingga kini masih menjadi masalah setiap tahun. Menurutnya, persoalan utama terletak pada akses transportasi yang sangat bergantung pada kondisi Sungai Mahakam.

“Mahulu ini memang punya tantangan tersendiri. Transportasi utama masyarakat di sana, termasuk di Kutai Barat, masih sangat bergantung pada Sungai Mahakam,” ujar Ekti.

Ia menjelaskan, setiap tahun daerah ini menghadapi dua kendala utama: banjir saat musim hujan dan surutnya air sungai saat musim kemarau. Ketika air sungai surut, sejumlah riam atau jeram yang terletak di jalur logistik menjadi hambatan serius bagi distribusi bahan pangan, termasuk beras.

“Dari Lombagun ke Lomapari ada tiga riam yang cukup menyulitkan, yaitu Riam Udang, Riam Halo, dan Riam Panjang. Saat kemarau, air surut dan batu-batu riam itu muncul ke permukaan. Itu menyulitkan kapal logistik untuk melintas,” jelasnya.

Padahal, sekitar 90 persen distribusi barang kebutuhan pokok di Mahulu masih mengandalkan jalur air. Meskipun setelah melewati titik-titik riam tersebut jalur sungai kembali normal, hambatan di awal membuat biaya pengangkutan melonjak. Dampaknya, harga barang, termasuk beras, menjadi mahal di tingkat konsumen.

Namun demikian, Ekti menyampaikan bahwa telah ada langkah konkret dari pemerintah daerah setempat untuk meredam lonjakan harga. Salah satunya melalui alokasi anggaran untuk bantuan ongkos angkut logistik.

“Saya sudah berkomunikasi dengan salah satu anggota DPRD Mahakam Ulu. Sebenarnya sudah ada anggaran untuk program bantuan ongkos angkut,” ungkapnya.

Ia berharap, program bantuan tersebut bisa segera disalurkan agar biaya transportasi logistik, terutama sembako, dapat ditekan. Dengan begitu, harga beras dan kebutuhan pokok lainnya di Mahulu tidak lagi terlalu tinggi dan dapat dijangkau oleh masyarakat.

“Ini penting agar masyarakat di pedalaman juga bisa merasakan stabilitas harga. Kita akan kawal bersama,” pungkasnya. (adv/bi)

Related Articles

You cannot copy content of this page