Firnadi Ikhsan Dorong Edukasi soal Beras Oplosan: Masyarakat Perlu Tahu Standar Asli

RAIDMEDIA, SAMARINDA – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Firnadi Ikhsan, menekanka pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait peredaran beras oplosan yang belakangan marak diperbincangkan. Ia menilai, masih banyak masyarakat yang belum memahami standar mutu maupun ciri-ciri beras layak konsumsi.
“Iya, sangat penting. Selama ini kita mungkin baru menyadari setelah lama mengonsumsinya. Misalnya, yang terbiasa makan Rojo Lele, lalu rasanya berubah, mungkin langsung curiga. Namun, jika perubahannya sedikit, itu baru terasa setelah lama dikonsumsi,” kata Firnadi.
Firnadi mengibaratkan praktik beras oplosan seperti peredaran uang palsu. Menurutnya, edukasi kepada masyarakat menjadi hal mendesak agar mereka mampu membedakan produk yang sesuai standar dan yang tidak, apalagi jika campuran beras tersebut mengandung bahan berbahaya.
“Bayangkan kalau sampai tercampur plastik, artinya kita makan plastik. Kalau cuma kurang protein mungkin masih bisa ditoleransi. Tapi kalau sudah tercampur plastik, ini bisa jadi ancaman serius bagi kesehatan,” ujarnya.
Lebih jauh, ia juga menyoroti praktik kecurangan lain yang ditemukan di lapangan, seperti pengurangan berat bersih kemasan.
“Ternyata bukan cuma soal rasa dan kualitas. Ada juga laporan dari masyarakat soal beras 10 kilogram yang ternyata cuma 9 kilogram. Ini juga bagian dari praktik oplosan,” jelasnya.
Firnadi mengapresiasi langkah pemerintah yang sudah menetapkan standar terkait mutu dan berat beras. Namun, masyarakat belum memahami regulasi tersebut. Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah dan dinas terkait untuk lebih aktif memberikan edukasi dan sosialisasi ke tingkat akar rumput.
“Standar sudah ada.Tinggal bagaimana kita bantu masyarakat untuk paham. Edukasi ini harus jalan, supaya konsumen tidak dirugikan lagi,” pungkasnya. (adv/bi)



