Dispora Kaltim

Dispora Kaltim Siapkan Langkah Strategis untuk Meningkatkan Prestasi Olahraga di PON Mendatang

RAIDMEDIA, SAMARINDA – Hasil Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI menjadi ajang evaluasi penting bagi setiap daerah, termasuk Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam PON kali ini, Kaltim mengirimkan kontingen besar yang berpartisipasi dalam 63 cabang olahraga. Namun, hasil yang didapat belum sepenuhnya sesuai dengan ekspektasi.

“Dari 63 cabang olahraga yang ikut serta dalam PON 21, hanya 23 cabang olahraga yang menyumbangkan medali emas,” ungkap Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman.

Target besar yang dicanangkan oleh Kaltim untuk masuk dalam lima besar perolehan medali nasional, sesuai dengan harapan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim dan pemerintah provinsi, belum tercapai sepenuhnya.

Tahun ini, Kaltim keluar dengan perolehan 29 emas, 55 perak, 68 perunggu, total 152 medali. Meski target tidak tercapai, Kaltim tampil gemilang pada cabang gulat sebagai juara umum dengan mengoleksi 5 emas, 4 perak, dan 6 perunggu, melampaui pencapaian di PON Papua 2021.

“Target kita lima besar, sesuai dengan target dari KONI Kaltim dan pemerintah. Tapi memang ada hal-hal mungkin tidak sesuai dengan apa yang menjadi target di sini,” tambahnya.

Lanjutnya, bahwa evaluasi mendalam tentunya diperlukan untuk menilai apa yang kurang dan perlu ditingkatkan. Meski belum memenuhi target utama, beberapa pencapaian tetap patut diapresiasi.

“Dari sisi target itu kami dari pemerintah maupun KONI lebih tinggi dari PON 20 tahun 2021 di Papua. Emasnya 29, lebih besar dari raihan tahun sebelumnya. Tahun ini target emas hampir memenuhi karena hamper mencapai 30 emas,” jelasnya.

Namun, kenyataannya, perolehan emas pada PON kali ini tidak sebanding dengan ekspektasi awal. Cabang-cabang olahraga yang diharapkan menjadi sumber emas justru tidak memenuhi target.

“Catatan saya dari sekian cabor yang mendapatkan medali, 29 emas memang di luar dugaan. Cabor-cabor yang selama ini mendulang emas lebih banyak, seperti layar, kempo, anggar, dan beberapa cabor lainnya, tidak memenuhi target bahkan tidak mendapatkan medali,” terang Rasman.

Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi Dispora dan KONI Kaltim. Peningkatan fasilitas dan program pelatihan atlet juga akan menjadi fokus evaluasi. Beberapa cabang olahraga mungkin memerlukan intervensi lebih lanjut dari pemerintah, baik dari segi pendanaan maupun pengelolaan. Hal ini demi memastikan Kaltim mampu bersaing di ajang olahraga nasional dan internasional di masa mendatang. (mil/adv)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page